Saturday, September 21, 2013

Cara Menambahkan Akun Facebook(XMPP) di aplikasi Pidgin

Bagi pengguna desktop Linux tentunya sudah tidak asing lagi dengan aplikasi chatting bernama Pidgin. Aplikasi ini bisa dipakai chatting dengan berbagai akun mulai AIM, Google Talk, Facebook, Yahoo, MSN, MySaceIM, dan yang lainnya.
Waktu pertama kali menambahkan akun Facebook, saya sempat mengalami kesulitan karena parameter yang saya masukkan ternyata salah. Akibatnya, Pidgin selalu menampilkan pesan bahwa akun tidak valid.Ternyata parameter yang saya masukkan di bagian Username dan Resource salah.
Username harusnya diisi dengan nama yang ada di bagian belakang address di timeline, bukan usernme yang biasanya dipakai untuk login ke Facebook. Misalkan address di timeline saya https://www.facebook.com/yobisardiyanto, maka isikan username dengan yobisardiyanto.
Pada bagian Domain, isikan chat.facebook.com
Pada bagian Resource, isikan Pidgin
Pada bagian Password, isikan password yang dipakai untuk login ke Facebook.
Pada bagian Alias, isikan nama yang ingin dipakai sewaktu chatting.
Setelah itu, tekan SAVE lalu aktifkan akunnya dengan memberi tanda checklist.

Semoga info singkat ini bermanfaat. Salam Open Source!
 

Wednesday, September 18, 2013

Prawan Kalimantan: English Translation



Prawan Kalimantan  /  Girl from Borneo

Rino wengi tansah kelingan / Always thinking of you night and day
Prawan ayu Kalimantan  / A beautiful girl from Borneo
Bantal guling tak sayang-sayang  /  I kiss my bolster and pillow
nganti koyo wong kedanan  /  like I were crazy

cempedhak mas dudu nongko /  Cempedhak is not a jack-fruit
mbiyen cedhak ra wani kondho  / You dared not say it when we were so close
ning opo sliramu lungo /  Why did you have to go
ninggal mulih 'ra kondho-kondho /  leaving me without word

Saben dino aku ngalamun  /  I think of you every single day
tekan ngomah atiku bingung /  I missed you once I got home
jane tresno ra wani nembung /  I love you but I dare not say it
rasane koyo wong linglung  / feels like being absent-minded

wangi-wangi banyune sabun /  the sweet odor of soapy water
tak rewangi adus kungkum  / I'm soaking in a bathtab
tresnaku ra bakal alum  / My love will never die
tak enteni yen mase purun  / I'll be waiting if you want me too

Aduh...... Pake make aduh /  Oh Mom and Dad …
Hatiku rindu kangen tenanan /  I miss him so bad
Kangmasku pulang, kangmasku mulih  /  My love had gone
ning tanah sebrang /   across the sea

Beninge banyu Kalimantan / The clear water of Borneo
mbiyen sing tak umbe sayang  / which I used to drink
Ngelingake naliko mbiyen kenalan  /  reminds me of the time we first met


Salah satu kesulitan yang saya jumpai dalam menerjemahkan lirik lagu berbahasa Jawa adalah adanya bait yang bentuknya seperti pantun. Pantun adalah bentuk sajak yang terdiri dari empat baris, terdiri dari dua baris pertama yang disebut sampiran dan dua baris berikutnya yang disebut isi. Sajaknya berima a-b-a-b. Yang spesial dari pantun ini adalah makna dari kata-kata yang ada di bagian sampiran sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata-kata yang terdapat di bagian isi. Sampiran diciptakan hanya untuk alasan estetika bunyi, yaitu membentuk akhiran bunyi (rima) yang sama dengan bagian isi.
Dalam lirik lagu berbahasa Jawa sering dijumpai juga bentuk pantun 'kilat' yang hanya terdiri dari satu baris sampiran dan satu baris isi. Contohnya seperti yang ada pada bait kedua lirik lagu Mas Didi Kempot di atas. Kata-kata “cempedhak mas, dudu nongko” hanya berfungsi sebagai sampiran. Esensi dari sampiran ini bukanlah makna kata-katanya, melainkan bunyi akhiran -o pada kata “nongko” yang nantinya akan selaras dengan bunyi akhiran -o pada kata “kondho” di baris berikutnya. Sekali lagi, nama buah-buahan di bagian sampiran ini tidak ada hubungan sedikitpun dengan makna kata-kata “mbiyen cedhak ra wani kondho” pada bait selanjutnya. Penulis lirik sah-sah saja menggantinya dengan “Cempedhak mas, dudu semongko” tanpa kehilangan estetika persamaan bunyi akhir yang dihasilkan.
Contoh pantun yang terdiri dari 2 baris sampiran dan 2 baris isi bisa dilihat pada bait ke-4. Dua baris pertama hanya berfungsi sebagai sampiran, bukan isi perasaan atau cerita yang ingin disampaikan si penulis. Jadi si penulis tidak benar-benar “adus kungkum” pakai “banyu sabun” setelah ditinggal si perawan Kalimantan. Kata “sabun” dan “kungkum” dihadirkan hanya untuk membentuk rima un/um dengan kata “alum” dan “purun” pada dua baris berikutnya.
Saat harus menerjemahkan bait di atas ke dalam bahasa lain yang tidak mengenal sampiran dan isi, saya menghadapi dilema: apakah harus mempertahankan isi dari kata-kata dalam sampiran atau menggantinya dengan kata lain demi mendapatkan efek bunyi akhir yang sama? Sebuah pilihan yang sulit. Tetapi, saya kira, itulah tugas seorang penerjemah yang sesungguhnya, bisa menyampaikan ulang pesan sesuai dengan aslinya tanpa merusak tatanan dan estetika. Dan dalam terjemahan ini saya belum berhasil melakukannya.





Perdoname : Sebuah Terjemahan

Saatnya belajar bahasa Spanyol. Kali ini saya mencoba menerjemahkan lirik lagu
Perdóname dari AMARAL, sebuah band rock asal Zaragoza. Band ini terdiri dari
2 personil, Eva Amaral (vokalis) dan Juan Aguirre (gitaris). Lagu ini bisa dijumpai
di album Gato Negro, Dragon Rojo (Kucing Hitam, Naga Merah) yang dirilis tahun 2011.
Ada beberapa catatan yang perlu saya tambahkan di sini.
Dalam bahasa Spanyol ada tiga ungkapan yang bisa dipakai untuk meminta maaf.
Yang pertama, kita bisa bilang “Lo siento” yang artinya sama dengan “Sorry” dalam
Bahasa Inggris. Yang kedua kita bisa mengatakan “Discúlpame” yang artinya seperti
“I apologize”. Yang ketiga adalah “Perdóname” atau sama artinya dengan “Forgive me”.
Sementara dalam Bahasa Indonesia, kata “maaf” bisa mewakili makna ketiga-tiganya.
Di baris ketiga ada kata “las puertas que crucé” yang saya terjemahkan menjadi
“pintu-pintu yang tertutup”. Arti dari “crucé” sebenarnya adalah “dipalangi” atau
“(pintunya) ditutup dengan palang”.
Arti literal dari “la mitad” pada baris ke-9 adalah “separuh”. Karena alasan keluwesan,
“fueron la mitad” saya terjemahkan menjadi “bukan sepenuhnya”.
Makna literal dari “buitres” (baris 11) sebenarnya bukan burung “gagak”, melainkan
burung pemakan bangkai berkepala botak yang dalam Bahasa Inggris disebut “Vulture”.
Karena saya tidak menemukan padanan katanya dalam Bahasa Indonesia, saya
menggantinya dengan gagak yang sama-sama suka makan bangkai.
Terjemahan kata-per-kata untuk 2 baris terakhir sebenarnya adalah “kau terlalu baik
untuk mereka”. Saya menggantinya dengan “Kau sungguh tak pantas jadi mangsa mereka”
karena kata “mangsa” lebih memperjelas referen dari kata “mereka” dan menguatkan
kesan “kebinatangan” dari burung-burung pemakan bangkai yang memang diciptakan
oleh si penulis lirik.
Terjemahan ini memang masih jauh dari sempurna. Silakan dikoreksi.

 
 Perdóname
 Maafkan Aku

Perdóname por todos mis errores
Maafkan atas semua kesalahanku
por mis mil contradicciones
atas ribuan keinginanku yang bertentangan
por las puertas que crucé
atas pintu-pintu yang ku tutup
Discúlpame, por quererte igual que antes
Maafkan atas caraku mencintaimu dahulu
y por no poder callarme ni siquiera hoy lo haré
yang tak bisa diam bahkan sampai hari ini

Hay, demasiados corazones sin consuelo
Ada begitu banyak hati yang tak terhibur
es demasiado frío éste momento
begitu dinginnya saat ini 
cuando siento que te pierdo
Saat ku sadar ku telah kehilangan kamu

Entiéndeme, por todas mis locuras fueron la mitad
Cobalah mengerti aku, bahwa semua kegilaan ini bukan sepenuhnya salahku 
más una de las que te he visto hacer
Ku tahu kau juga melakukannya
Discúlpame, si te duele lo que veo demasiados buitres negros
Maaf jika yang ku lihat akan menyakitimu, begitu banyak gagak hitam
tú eres demasiado bueno para ellos
Kau sungguh tak pantas jadi mangsa mereka.
tú eres demasiado bueno para ellos
Kau sungguh tak pantas jadi mangsa mereka.

Tuesday, July 23, 2013

Memahami Quran dengan Zekr

Bagi teman-teman yang sedang menjalankan ibadah puasa, tidak ada salahnya memanfaatkan PC/laptop sebagai sarana mencari tambahan pahala di bulan penuh berkah ini. Daripada 'misuh-misuh'* karena koneksi Internet lelet buat buka facebook atau game online, silakan mencoba aplikasi Zekr, yang tentu saja lebih berfaedah.
Zekr adalah sebuah aplikasi pembaca Al Quran gratis dan opensource yang dilengkapi transliterasi (cara baca), audio, dan terjemahan dalam berbagai bahasa. Bagi teman-teman yang memakai OS Linux berbasis Debian (Ubuntu, Linux Mint, Blankon) aplikasi ini sudah tersedia di repositori masing-masing. Untuk pengguna Linux yang berbasis RPM (Fedora, Mageia, PCLinuxOS) dan Windows silakan download di http://zekr.org .
Secara default, aplikasi ini hanya dilengkapi text Quran dengan huruf Arab, transliterasi, dan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Audio bisa didengarkan lewat on line streaming. Untuk bisa mendengarkannya secara offline (tanpa koneksi Internet), silakan download recitation-nya di zekr.org lalu tambahkan lewat menu Tools>Add>Recitation(*.recit,zip). Untuk terjemahannya bisa diunduh di situs web yang sama, lalu tambahkan lewat menu Tools>Add>Translation...
Gambar di atas adalah screenshot dari tampilan Zekr yang terinstal di Linux Mint, dilengkapi recitation dari Ahmad Al-Ajmy (128 kbps) dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Prancis, dan Spanyol.
Untuk saya pribadi, aplikasi ini bisa dijadikan sarana studi banding terjemahan Al Quran dalam berbagai bahasa. Ternyata terjemahan versi Bahasa Indonesia (tafsir Muhammad Quraish Shihab et al) lebih detail dan mudah dipahami karena disertai penjelasan-penjelasan penting yang tidak dijumpai di terjemahan dalam bahasa lainnya.

Monday, July 8, 2013

Jatuh Cinta: Sebuah Idiom

Idiom merupakan konstruksi atau gabungan kata tertentu yang maknanya berbeda dari makna tiap kata yang menyusunnya. Oleh karena itu, idiom tidak bisa dimaknai secara literal atau lugas. Kita tidak bisa menemukan maknanya dengan cara mencari arti tiap kata penyusunnya di kamus kemudian merangkainya satu per satu. Satu contoh idiom yang sudah sangat umum adalah kata “jatuh cinta”.
Setelah tanpa sengaja menabrak seorang cewek di lapangan basket sekolah dan berlanjut ke perkenalan, lalu saling tukar nomer HP hingga pada suatu sore kamu memberanikan diri mengajaknya makan malam dan dia pun mengangguk tanda setuju , tiba-tiba kamu berubah menjadi orang aneh. Kamu jadi sering melamun, tersenyum sendiri, susah tidur, dan punya hobi dadakan: menulis puisi. Orang bilang kamu sedang “jatuh cinta”. Padahal jika diperhatikan dengan seksama, selama kamu jalan dengan si “dia”, tak pernah sekalipun kamu “jatuh” dari tangga karena kehilangan keseimbangan ataupun jatuh dari lantai 3 karena pengaruh gravitasi. Secara psikologis, perasaan yang kamu nikmati dan perilaku yang kamu tunjukkan ke cewek tadi juga terlalu prematur untuk disebut sebagai “cinta”. Rencana dan ide berlebihan seperti ingin mengajaknya naik gunung berdua, membelikan kado ulang tahun spesial, atau menciumnya tepat jam 12 di malam pergantian tahun, bisa berbalik 180 derajat menjadi ide yang menjijikkan begitu kamu tahu ternyata dia sudah punya pacar atau faktanya dia memakai gigi palsu yang bau.
Secara kebetulan istilah jatuh cinta sebagai suatu idiom dipakai oleh banyak budaya dengan asosiasi dan struktur yang sama. Orang Inggris menyebutnya “falling in love”, sementara orang Prancis menyebutnya “tomber amoureux”. Kata kerja “to fall” dan “tomber” sama-sama berarti “jatuh” dalam Bahasa Indonesia. Demikian juga dengan kata “love”, “amour”, dan “cinta” yang mengikutinya. Ketiganya merujuk pada makna yang sama. Istilah “tergila-gila” untuk menggambarkan kondisi psikis orang yang sedang jatuh cinta juga dipakai dalam budaya barat. Orang Inggris biasa mengatakan “You drive me crazy” (Kau membuatku gila) seperti halnya orang Prancis mengatakan “Je suis fou de toi” (Aku tergila-gila padamu).
Makna sebuah idiom bisa jadi seperti sebuah paradoks. Makna denotasinya mungkin berlawanan dengan makna konotasinya. Misalnya, istilah “makan hati” yang mengandung arti negatif “menyakitkan perasaan”. Jika terlepas dari konteksnya, kata “makan hati” bisa dimaknai secara positif, seperti pendapat orang Indonesia yang menganggap bahwa makan hati itu lebih enak daripada makan garam. Sebenarnya kalau mau jujur, saat kita sedang jatuh cinta, rasanya tidak seperti sedang jatuh dari kursi atau sepeda. Rasanya lebih seperti melayang di udara, seperti anak burung yang belajar terbang atau seperti kita sedang naik gantole sambil menikmati pemandangan yang menakjubkan di bawah kaki kita. Sebaliknya, kata “jatuh” lebih merepresentasikan kecemasan atau prospek cidera dan kehancuran seperti yang dirasakan seorang penerjun yang gagal mengembangkan parasutnya. Dalam bahasa Jawa ada istilah “mendem wedokan” (mabuk wanita) untuk menggambarkan perilaku orang yang sedang mengalami ketertarikan seksual laten terhadap lawan jenis. Meskipun terdengar hiperbolis, “mendem wedokan” memiliki asosiasi makna yang lebih bisa diterima. Kata “mendem” (mabuk) menggambarkan keadaan senang, riang, gembira, dan tanpa beban, yang secara tepat mewakili sensasi dari efek terinfeksi tusukan anak panah si Cupid.
Meskipun demikian, ada kesamaan ciri antara “jatuh” dan “mabuk”. Keduanya merupakan fase sementara, sensasi serasa melayang di udara sebelum akhirnya badan terhempas ke tanah dan meninggalkan memar di lutut dan siku, atau tersadar keesokan harinya dengan rasa pening yang amat sangat.
Berikut ini beberapa idiom lain dalam Bahasa Inggris yang masih ada hubungannya dengan jatuh cinta:
  • To pop the question = melamar, menanyakan “Will you marry me?” (Maukah kau menikah denganku?)
  • To be in cloud nine = merasa sangat bahagia / gembira.
  • To break up = putus hubungan
  • To take one's breath away = membuat seseorang terpesona (terpana)
  • To feel blue = merasa sedih dan depresi
  • To tie the knot = menikah
    Misal: Eva tied the knot with Matt 3 years ago. (Eva menikah dengan Matt 3 tahun yang lalu.)



Quoted Speech and Reported Speech

Contoh quoted speech:
She says “I study Maths everyday.”
I am still studying,” she said.
Kalimat atau kata-kata yang ada di antara tanda petik (“ ….”) di atas disebut QUOTED SPEECH atau disebut juga DIRECT SPEECH, yaitu kata-kata yang ditirukan sama persis dengan saat kata-kata itu diucapkan oleh si pembicara.
Jika quoted speech di atas kita ungkapkan dengan memakai noun clause (klausa sematan, yaitu anak kalimat setelah kata "that") maka kalimat tersebut dinamakan REPORTED SPEECH atau INDIRECT SPEECH. Contohnya seperti di bawah ini.
She says that she studies Math everyday.
She said that she was still studying.
Dalam Bahasa Inggris, anak kalimat yang digarisbawahi disebut noun clause. Sedangkan anak kalimat yang berada di depan ( She says & She said) disebut main clause (klausa utama).
She said that she was still studying.
Perlu diingat: Jika kata kerja (verb) pada klausa utama (main clause) berbentuk past tense seperti pada contoh di atas ("said" adalah bentuk past tense dari verb "say"), maka verb yang ada pada klausa sematan (noun clause) biasanya juga akan berbentuk past tense.
Perhatikan perubahan quoted speech menjadi reported speech di tabel berikut ini.
QUOTED SPEECH
REPORTED SPEECH
I watch TV.”
She said (that)* she watched TV.
I am watching TV.”
She said that she was watching TV.
I have watched TV.”
She said that she had watched TV.
I have been watching TV.”
She said that she had been watching TV.
I watched TV.”
She said that she had watched TV.
I had watched TV.”
She said that she had watched TV.
I had been watching TV”
She said that she had been watching TV.
I will watch TV.”
She said that she would watch TV.
I am going to watch TV.”
She said that she was going to watch TV.
I can watch TV.”
She said that she could watch TV.
I may watch TV.”
She said that she might watch TV.
I have to watch TV.”
She said that she had to watch TV.
* Kata penghubung "that" dalam reported speech boleh dihilangkan.
Jika quoted speech-nya dalam bentuk imperative (kalimat perintah) maka verb yang ada di noun clause berubah menjadi "to infinitive" (bentuk kata kerja asli). Jika quoted speech-nya dalam bentuk prohibition (kalimat larangan) maka verb yang ada di noun clause berubah menjadi "not to infinitive".
Biar lebih jelas, silakan lihat di tabel berikut.
QUOTED SPEECH
REPORTED SPEECH
Watch TV!”
She told me to watch TV.
Give me your book!”
She told me to give her my book.
Don't watch TV.”
She told me not to watch TV.
Don't give your book to Mary!”
She told me not to give my book to Mary.
Jika quoted speech-nya dalam bentuk yes/no question, maka reported speech-nya memakai kata penghubung "IF" atau "WHETHER", seperti tabel di bawah ini.
QUOTED SPEECH
REPORTED SPEECH
Do you watch TV?”
She asked me if I watched TV.
Are you watching TV?
She asked me if I was watching TV.
Have you watched TV.”
She asked me if I had watched TV.
Was she beautiful?”
She asked me if she had been beautiful*.
* Ingat! Kata "beautiful" di kalimat terakhir ini bukanlah verb, tapi adjective (kata sifat). Verb-nya adalah kata was itu sendiri. Jadi, was (simple past) berubah menjadi past perfect (had+verb3 -> had+been).
Disarikan dari bukunya Betty Schrampfer Azar, Understanding and Using English Grammar 3rd Edition. Penerbit: Pearson Education, New York.

Sunday, May 19, 2013

Belajar Kosakata Baru dari Linux



Berawal dari keterbatasan spesifikasi Netbook pertama saya yang hanya dibekali prosesor singlecore 900 Mhz, RAM 1 Gb, dan SSD 8 Gb, akhirnya saya kenal dan bisa bersentuhan langsung dengan yang namanya Linux. Setelah bosan dengan tampilan OS bawaannya, Linux Xandros, saya mulai mencari-cari OS pengganti yang lebih enteng dan bisa diutak-atik. Dengan spesifikasi seperti yang saya sebut tadi, Windows 7 jelas tidak mungkin bisa diinstall, sementara Windows XP juga berjalan klemak-klemek. Akhirnya saya coba menginstall Ubuntu 9.04 (Jaunty) dan langsung jatuh hati. Ubuntu adalah nama salah satu distro Linux yang dikelola oleh Canonical yang berbasis di Eropa. Sejak itu saya tetap setia memakai Linux sampai sekarang meski sering gonta-ganti distro juga.

Percaya atau tidak, ternyata memakai Linux itu secara tidak langsung akan meningkatkan kosakata Bahasa Inggris. Di samping terbiasa mengetik perintah di terminal (kalu di Windows namanya Command Prompt) yang semuanya memakai Bahasa Inggris (head, tail, who, echo, date, cp, mv, rm, halt, dan lain-lain), saya juga rajin ikut tanya-jawab di forum global di Internet jika mengalami masalah atau ada kesulitan saat menginstall driver. Selain itu, saya menjumpai istilah-istilah khusus yang tidak pernah dijumpai di Windows OS. Berikut ini ada beberapa kata yang saya pikir terdengar unik dan tentu saja anda perlu tahu artinya.

Fedora

Fedora adalah nama salah satu distro (distributor) Linux asal Amerika Serikat yang didukung oleh Redhat. Secara literal, fedora berarti topi yang biasa dipakai para detektif atau mafia Italia di film-film. Bentuknya seperti topi yang dipakai detektif di logo Redhat.

Daemon

Daemon adalah sebutan untuk program autorun yang bekerja terus-menerus di background untuk mengatur permintaan layanan tertentu di Internet. Secara literal daemon (demon) berarti iblis.

Kernel

Kernel adalah inti (core) dari suatu sistem operasi. Linux sendiri sebenarnya adalah nama kernel. Secara literal, kernel berarti biji (biji kacang, sawo, dll).


Trash

Trash adalah sebutan untuk Recycle Bin di desktop Linux. Secara literal artinya sampah.

Halt

Halt adalah perintah untuk mematikan sistem (shutdown). Secara literal, halt berarti berhenti atau menghentikan.

Swap

Swap adalah nama salah satu partisi yang ada di Linux. Fungsinya hampir sama dengan virtual memory di Windows. Secara literal, swap berarti bertukar atau tukar-menukar.

Dependency

Dependency adalah nama paket software yang harus diinstall terlebih dahulu sebelum menginstall suatu software. Secara literal, dependency artinya ketergantungan, atau sebutan untuk suatu negara yang diatur oleh negara lain.

Audacity

Audacity adalah nama aplikasi di desktop Linux yang bisa dipakai untuk mengedit dan memanipulasi file audio seperti halnya CoolEdit Pro di Windows. Secara literal, audacity berarti keberanian.

Gnome

Gnome adalah nama salah satu desktop environment yang bisa digunakan di Linux. Selain Gnome, ada banyak desktop environment alternatif seperti KDE, Xfce, Lxde, Openbox, dan Enlightenment. Secara literal, Gnome berarti orang kerdil atau kurcaci seperti yang ada di cerita Putri Salju.

Baby Animals (Arane Anak Kewan ning Boso Inggris)



Koyo dene ning Boso Jowo, wong Inggris ugo nduwe jeneng khusus kanggo ngarani anak-anak kewan. Nek ning Boso Jowo ono istilah 'pedhèt', wong Inggris nduwe istilah 'calf' kanggo ngarani anak sapi utowo sapi sing isih cilik. Wong Jowo ngarani anak gajah kui 'bledug', nek istilahe wong Inggris yo tetep 'calf', mergo 'calf' iku iso dinggo ngarani anak sapi, gajah, lan ugo anak iwak paus.
Arane anak kewan liyane ning Boso Inggris iso diwoco ning tabel ngisor iki. Nek sampean ngerti luwih akeh, nyuwun tulung ditulis ning komentar. Matur nuwun.

Like in Javanese, English has its special way to refer to baby animals. As Javanese has a term “pedhet” to call a baby cow or a little cow, English has “calf” which is equivalent in meaning. While Javanese call a baby elephant “bledhug”, English call it the same way as they call a baby cow, since the term “calf” can be applied to a baby cow, baby elephant, and a baby whale as well.
In the table below you can find other terms used in English to refer to baby animals. If you know more, please write it down in the comment. Thanks.


JENISE KEWAN
ARANE ANAK
Boso Jowo
English
Boso Jowo
English
pitik
hen
kuthuk
chick
Babi
pig
gambluk
piglet
Bebek
duck
meri
duckling
Kucing
cat
cemeng
kitten
Asu
dog
kirik
puppy
Jaran
horse
belo
pony
wedhus
Sheep; goat
cempé
lamb



Friday, May 17, 2013

“You Stop to Smoke” opo “You Stop Smoking”?



Ngrokok kui wis dadi kebutuhan pokok mayoritas wong Indonesia. Jarene koncoku, nek sakwise mangan ora ngudud (ngrokok) cangkeme rasane pahit. Ning Indonesia pancen durung ono undang-undang sing ngatur masalah ngrokok. Dadi cah sekolah yo entuk ngrokok, sing penting ora ngrokok ning sekolahan lan panggonan umum sing ono tulisane “Dilarang Merokok!” koyoto stasiun, rumah sakit, lan pom bensin. Nadian Majelis Ulama Indonesia nate ngetokke fatwa nek ngrokok kui haram alias doso nek tetep dilakoni, tapi tetep wae akeh poro ulama sing tetep ngrokok. Aku nate krungu salah sijining ulama kotbah lewat radio koyo mengkene, “Ngrokok kuwi apik, tapi luwih apik nek ora ngrokok.” Aku terus mesam-mesem dhewe. Berarti aku luwih apik tinimbang kiyaine.

Menurut pengamatanku, nek ono wong lanang ning Indonesia sing ora doyan rokok kui mergo patang perkoro.
  1. Wong kuwi durung nate ngrokok lan durung ngerti enake ngrokok.
  2. Wong kuwi lagi poso.
  3. Wong kuwi nduwe penyakit parah sing jarene doktere bakal enggal mati nek tetep ngrokok.
  4. Wong kuwi ora nduwe rokok gek ora nduwe dhuwit kanggo tuku.

Biasane wong sing iso ngilari rokok kui mergo kepekso, mergo urusane karo bondho lan nyowo. Nek awak sehat lan isih iso golek utangan, ora malah mandheg olehe ngudud (stop smoking), tapi mandheg ning warung kanggo ngebon udud sak korèké (stop to smoke).


Smoking has become a basic need for the majority of Indonesian. My friend said if he didn't smoke right after he finished his meal, he would feel bitter in the mouth. Indeed, there isn't any regulation which may restrict the consumption of cigarette. Hence, even students are allowed to smoke as long as they don't do it at school or public places in which “No Smoking!” sign is found, like in railway stations, hospitals, and gas stations. Despite the MUI's fatwa (a religious order or consensus issued by Muslim leaders) which states that smoking is forbidden or, in other words, it is a sin, many ulama still commit this sinful act. I once heard an ulama preached on the radio, “Smoking is good, but it's better if you don't smoke.” Then I grinned, realizing that I'm actually better than the preacher.

Based on my observation, there are four reasons why an Indonesian man refuses to smoke:
  1. He has never smoked a cigarette before and has no idea what it tastes like.
  2. He is fasting.
  3. He suffers from a severe disease and the doctor said he would die quicker if he didn't give up smoking.
  4. He ran out of cigarette and couldn't afford to buy a new pack.

Usually, people give up smoking not because deliberately they want to do so. It's because they can't afford it or when it becomes a matter of life and death. As long as they are healthy enough and able to find someone to borrow money from, instead of trying to stop smoking, they would rather stop to smoke in a stall and pay the bill later.

Monday, May 13, 2013

Artine Modal Auxiliary (can, could, may, might, will, would, shall, should, must, ought to lan had better)


Miturut bukune Betty Schrampfer Azar, Understanding and Using English Grammar, sing kalebu modal auxiliary ning Boso Inggris kui ono sewelas : can, could, may, might, will, would, shall, should, must, ought to lan had better.

Artine modal auxiliary (biasa disebut 'modal' thok) kuwi iso bedo-bedo tergantung kalimate. Ojo kuatir. Mengko bakal tak jelaske artine sitok-sitok. Ning kene aku ora bakal menehi definisi opo sakjane modal auxiliary kui mergo ora gampang dijelaske nganggo Boso Jowo. Tapi sing perlu dieling-eling, kabeh modal kui mesthi bakal dieloni infinitive verb. Opo kuwi infinitive verb? Terus terang aku ora iso menehi definisi sing pas. Sing jelas infinitive kui verb alias kata kerja, dudu kata benda, kata sifat, opo maneh keterangan. Bentuke infinitive verb podho karo verb simple present tense sing jejere (subjeke) They, We, I, You.
I love you. → berarti bentuk infinitive soko love kui 'love', (loves, loved, loving, lovely dudu infinitive). Tapi ono siji sing nyleneh.
I am javanese. We are Indonesians→ 'am' lan 'are' ning kene dudu infinitive. Linking verb am & are kui pengecualian, mergo infinitive kanggo is, am, are, was, were, lan been kui 'be'.

Artine CAN

I can play guitar.
Aku iso main gitar.

I can take the consequences.
Aku sanggup nanggung akibate.

You can leave now.
Kowe entuk (oleh) mulih saiki.

Artine COULD

If I had Rp 20.000.000, I could buy two cows.
Nek aku nduwe duwit Rp 20.000.000, aku iso tuku sapi telu.

Could you close the window?
Nyuwun tulung, jendhelane dipun tutup mawon! (Ngongkon kanti luwih sopan)

Artine MAY

I may not go to your wedding party.
Aku paling (kemungkinan) ora teko ning acara mantenanmu.

May your dream come true.
Mugo-mugo cita-citamu kaleksanan.

May I borrow your cellphone?
Aku oleh nyilih HPmu?

Artine MIGHT

I might not go to your wedding party.
Aku paling (kemungkinan) ora teko ning acara mantenanmu.

Artine WILL

I will go to your wedding party.
Aku bakal teko ning acara mantenanmu.

Will you come to my wedding party?
Kowe tak kongkon teko ning acara mantenanku!

Artine WOULD

I would go to your wedding party if it wasn't raining yesterday.
Aku bakal teko ning acara mantenanmu nek wingi ora udan.

Would you come to my wedding party?
Njenengan kulo aturi rawuh dhateng acara resepsi pernikahan kulo. (Ngongkon kanti luwih sopan)

When I was a kid, I would take a bath in that river every morning.
Jaman aku isih cilik, aku biasane adus ning kali iku saben isuk.

Artine SHALL

I shall move to Surakarta.
Aku arep (bakalan) pindah ning Solo.

Shall we dance?
Kowe gelem njoget karo aku?

Shall I call your parents?
Aku perlu nelpon wong tuamu opo ora?

Artine SHOULD

You should move to Surakarta.
Kowe mendhingan (luwih becik) pindhah ning Solo wae.

Artine OUGHT TO podho karo SHOULD

You ought to move to Surakarta.
Kowe mendhingan (luwih becik) pindhah ning Solo wae.

Artine MUST

You must move to Surakarta.
Kowe kudu pindhah ning Solo.

You must not move to Surakarta.
Kowe ora oleh pindhah ning Solo.

You have three fancy cars. You must be rich.
Sampeyan nduwe mobil mewah telu. Sampeyan mesthi sugih.

Artine HAD BETTER

You had better take my advice, or you will not survive.
Kowe luwih becik (mendhing) nuruti omonganku, nek ora manut, kowe ora bakal slamet.

PHRASAL MODAL

Sak liyane modal auxiliary sing wis tak jelentrehne ning ndhuwur mau, isih ono maneh sing diarani phrasal modal, koyoto: have to, have got to, used to, be able to, be going to, lan be supposed to.

I have to tell you. (Artine podho karo: I must tell you.)
Aku kudu ngomongi kowe.

I have got to fetch my mom yesterday. (Artine podho karo: I had to fetch my mom yesterday.)
Wingi aku kudu mapak (methuk) mbokku.

When I was a kid, I used to go to school on foot. (Artine podho karo: When I was a kid, I would go to school on foot.
Jaman aku cilik, aku biasa budhal sekolah mlaku

I'm able to do it. (Artine podho karo: I can do it.)
Aku iso nglakoni.

I'm going to make it. (Artine meh podho karo: I will make it.)
Aku bakal berhasil.

I'm supposed to go back. (Artine meh podho karo: I should go back.)
Aku kudune mbalik.

Ojo lali. Kabeh kata kerja sak mburine modal lan phrasal modal mau mesthi bentuke infinitive. Dadi yen sesuk sampeyan isih ngomong 'I will sleeping' utowo 'I can playing badminton' berarti sampeyan durung dhong karo wulanganku iki.

Cukup sak mene dhisik. Mugo-mugo tulisanku iki iso mbantu sampeyan leh blajar Boso Inggris. Kritik, koreksi , lan saran iso dikirim lewat emailku chezyobi@gmail.com
Nek sampeyan isih kurang paham utowo malah tambah bingung, sampeyan iso moco bukune Betty Schrampfer Azar, Understanding and Using English Grammar, terbitan Pearson Education, New York.

(Sing nulis: Yobi Sardiyanto, Mei 2013)

Gundhul-Gundhul Pacul in English


Salah satu cara yang biasa saya lakukan untuk mengasah kemampuan berbahasa adalah dengan menerjemahkan suatu teks dalam suatu bahasa ke bahasa yang lain. Menerjemahkan adalah kegiatan mentransfer makna antar bahasa. Dalam prosesnya, si penerjemah akan menghadapi tantangan-tantangan yang secara tidak sadar akan meningkatkan language skill mereka.
Tantangan pertama yang harus dihadapi si penerjemah adalah menangkap makna yang disampaikan si penulis teks yang direpresentasikan oleh kode-kode berupa susunan huruf. Si penerjemah harus bisa menentukan apakah kata-kata yang ada harus dimaknai secara leksikal (lugas) atau kiasan
Tantangan kedua adalah ketika si penerjemah harus mengungkapkan makna yang tertangkap ke dalam kode-kode bahasa lain yang tentu saja memiliki sistem dan aturan yang berbeda. Substansi makna yang terkandung dalam teks harus dijaga agar tidak terdistorsi atau malah sama sekali hilang setelah kata dan frasa sebagai elemen pembentuknya dibongkar dan disusun ulang dalam bahasa lain. Mengingat setiap bahasa lahir dari budaya yang berbeda, menerjemahkan berarti mengkonversi simbol-simbol dari suatu budaya ke dalam simbol-simbol yang dipakai dan dimengerti budaya lain tanpa mengubah isi pesannya. Analoginya seperti seorang anggota Pramuka yang baru saja menerima pesan SOS yang dikirim temannya dengan kedipan lampu senter dan dia harus meneruskan pesan itu ke kelompok lain dengan meniup peluit atau membuat asap. Agar pesan yang disampaikan tidak disalahtafsirkan, penerjemah dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman budaya yang mumpuni, baik dari bahasa asal maupun bahasa sasaran.
Tantangan lainnya adalah ketika menerjemahkan suatu karya sastra. Di samping harus bergelut dengan gaya bahasa yang sarat metafora dan kiasan, si penerjemah harus bisa mempertahankan estetika yang telah diciptakan si penulis, termasuk mempertahankan ketepatan diksi dan rima
Berikut ini saya mencoba menerjemahkan lirik lagu tradisional berbahasa Jawa 'Gundhul-Gundhul Pacul' ke dalam Bahasa Inggris. Silakan dikoreksi apabila ada ketidaksesuaian makna.

Gundhul-Gundhul Pacul

Gundhul-gundhul pacul-cul
gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul
petentengan
Wakul ngglempang segane dadi sak latar
Wakul ngglempang segane dadi sak latar


The Baldy

There he goes the baldy
walking tall, swaggering
Carrying basket on his head
with both hands on the hips
The basket toppled, the rice was scattered all over the yard
The basket toppled, the rice was scattered all over the yard


Sempat terbayang di pikiran saya ketika ada orang Inggris yang membaca terjemahan saya tadi. Mereka akan mengernyitkan dahi. Sulit membayangkan ada anak bawa-bawa bakul nasi di halaman. Karena selain cara membawa sesuatu dengan cara ditaruh di atas kepala itu tidak lazim, mungkin mereka juga belum tahu kalau orang Jawa setiap hari lebih memilih makan nasi, bukan sandwich ataupun burger.

(Ditulis oleh : Yobi Sardiyanto, Mei 2013)

Virtual Keyboard Aksara Jawa dengan PyGObject (Python3 + GTK3)

Aksara Jawa merupakan aksara Nusantara yang umum dipakai di pulau Jawa pada abad 15 hingga awal abad 20. Aksara Jawa sebenarnya dit...